Kunjungan wisatawan asing ke Indonesia terus menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tentunya merupakan kabar baik bagi sektor pariwisata Tanah Air. Namun di balik peluang tersebut, ada pula tantangan yang perlu disikapi dengan bijak oleh berbagai pihak terkait.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai peningkatan jumlah wisman ke Indonesia, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kita juga akan mengupas berbagai peluang sekaligus tantangan yang muncul dari fenomena ini, khususnya dalam konteks pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia ke depannya.
Kunjungan Wisman ke Indonesia Terus Meningkat
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia terus menunjukkan peningkatan dalam lima tahun terakhir. Pada 2018, wisman ke Indonesia mencapai 15,81 juta kunjungan, naik dari 14,04 juta pada 2017. Angka ini terus tumbuh hingga 16,11 juta pada 2019 sebelum anjlok menjadi 4,05 juta di 2020 akibat pandemi COVID-19.
Memasuki 2021, kunjungan wisman ke Indonesia perlahan pulih dengan total 1,56 juta kedatangan. Angka ini melonjak signifikan menjadi 3,60 juta pada 2022. Apabila tren positif ini berlanjut, diperkirakan kunjungan wisman ke Indonesia bisa mencapai 9,6 juta pada 2023.
Faktor-Faktor Pendorong Peningkatan Wisman
Ada beberapa faktor yang diduga memengaruhi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia beberapa tahun terakhir, antara lain:
1. Pembukaan kembali perbatasan Indonesia
Pemerintah Indonesia secara bertahap telah membuka kembali perbatasan untuk wisatawan internasional sejak awal 2022 setelah hampir dua tahun ditutup akibat pandemi COVID-19. Hal ini tentunya menjadi katalis positif bagi pemulihan sektor pariwisata Tanah Air.
2. Promosi pariwisata yang massif
Pemerintah gencar melakukan promosi pariwisata Indonesia melalui berbagai platform, baik online maupun offline. Salah satu kampanye promosi yang cukup sukses adalah “It’s Time for Bali” yang menyasar wisatawan Australia.
3. Citra positif Indonesia sebagai destinasi wisata
Indonesia kini makin dikenal sebagai destinasi wisata menarik dengan beragam potensi mulai dari alam, budaya, hingga kuliner. Hal ini turut meningkatkan minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.
4. Berkembangnya industri penerbangan
Hadirnya maskapai bertarif murah seperti AirAsia, Jetstar, dan Lion Air telah membuat akses ke Indonesia lebih terjangkau bagi wisatawan. Selain itu, maskapai nasional Garuda Indonesia terus menambah rute penerbangan internasionalnya.
5. Meningkatnya kelas menengah di Asia
Kelas menengah di kawasan regional seperti Tiongkok, India, dan ASEAN terus bertumbuh. Mereka kini memiliki daya beli yang lebih tinggi untuk melakukan perjalanan wisata ke luar negeri termasuk ke Indonesia.
Peluang dari Meningkatnya Kunjungan Wisman
Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara tentu membawa peluang positif bagi Indonesia di sejumlah sektor:
1. Pendapatan devisa negara
Menurut data Bank Indonesia, devisa pariwisata Indonesia tercatat sebesar US$ 1,17 miliar pada kuartal I 2022. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring pulihnya kunjungan wisman. Hal ini berkontribusi bagi cadangan devisa negara.
2. Pemulihan ekonomi dan lapangan kerja
Sektor pariwisata yang bergeliat kembali tentu mendorong roda perekonomian dan membuka lapangan kerja yang selama ini terdampak pandemi, misalnya di sektor transportasi, akomodasi, kuliner, dan lainnya.
3. Pengembangan destinasi wisata baru
Meningkatnya wisman menciptakan insentif bagi pengembangan dan pembukaan destinasi wisata baru di luar Bali dan Jakarta yang selama ini menjadi primadona.
4. Pengenalan budaya Indonesia
Interaksi antara wisatawan asing dan masyarakat lokal dapat menjadi sarana efektif memperkenalkan kebudayaan Indonesia pada dunia internasional.
5. Dorongan pembangunan infrastruktur
Kedatangan wisman yang makin masif mendorong percepatan pembangunan infrastruktur pendukung seperti bandara, jalan tol, dan transportasi umum di berbagai daerah tujuan wisata.
Tantangan Pengembangan Pariwisata Indonesia
Di balik peluang tersebut, peningkatan wisatawan mancanegara ke Indonesia juga menghadirkan beberapa tantangan yang perlu disikapi, yaitu:
1. Kesiapan infrastruktur yang belum merata
Infrastruktur pariwisata banyak destinasi di Indonesia dinilai masih belum memadai dan merata. Hal ini dapat menurunkan kualitas pengalaman wisata.
2. Sumber daya manusia pariwisata masih terbatas
Jumlah dan kompetensi SDM pariwisata kita masih perlu terus ditingkatkan melalui pelatihan dan sertifikasi agar mampu memberi layanan prima.
3. Risiko overtourism di destinasi tertentu
Ledakan wisman berpotensi menimbulkan overtourism (kunjungan berlebih) di destinasi ikonik seperti Bali dan Borobudur yang dapat merusak daya dukungnya. Perlu dilakukan pengendalian arus wisatawan ke destinasi-destinasi ini.
4. Dampak terhadap lingkungan dan budaya lokal
Wisata massal yang tidak terkendali berisiko merusak kelestarian lingkungan alam dan budaya lokal di destinasi tujuan wisata jika tidak dikelola dengan bijaksana.
5. Ancaman terorisme dan tindak kriminal
Meski risikonya kecil, ancaman terorisme dan tindak kriminal terhadap wisatawan mancanegara tetap menjadi momok yang dapat merusak citra pariwisata Indonesia. Upaya pencegahan dan pengamanan perlu terus ditingkatkan.
Strategi Mengembangkan Pariwisata Indonesia ke Depan
Untuk mengoptimalkan peluang sekaligus mengatasi tantangan dari lonjakan wisatawan mancanegara ke Indonesia, diperlukan strategi pengembangan pariwisata yang tepat dan bijaksana, Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan sektor pariwisata Indonesia ke depan:
1. Memperkuat promosi pariwisata berbasis minat khusus
Selain promosi destinasi ikonik seperti Bali, perlu juga digalakkan promosi pariwisata berbasis minat khusus (niche tourism) seperti ecotourism, tourism, wisata kuliner, dan lainnya untuk menyebarkan wisatawan ke destinasi alternatif yang potensial.
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata
Peningkatan kompetensi SDM pariwisata melalui program pelatihan, sertifikasi, dan magang perlu terus digalakkan. Jumlah tenaga kerja profesional di industri ini juga perlu terus ditambah.
3. Pembangunan infrastruktur pariwisata secara merata
Infrastruktur pendukung seperti bandara, jalan tol, kereta api, dan transportasi lokal perlu dibangun atau ditingkatkan kualitasnya di berbagai destinasi pariwisata potensial, tidak hanya di pulau Jawa dan Bali.
4. Penataan daya dukung dan kapasitas destinasi wisata
Melalui kebijakan pengendalian jumlah kunjungan, pengaturan jam operasional, serta sistem reservasi dan booking tiket secara online, daya dukung destinasi dapat dikelola agar tidak terjadi overtourism.
5. Penerapan konsep pariwisata berkelanjutan
Konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan yang mengedepankan kelestarian alam, budaya lokal, dan keterlibatan masyarakat perlu diterapkan di setiap destinasi wisata.
6. Penguatan sistem keamanan wisatawan
Mengingat ancaman kriminalitas dan terorisme, sistem keamanan wisatawan perlu terus ditingkatkan melalui kerja sama lintas sektoral, termasuk dengan masyarakat setempat.
7. Kampanye dan edukasi sadar wisata
Melalui kampanye dan edukasi, wisatawan mancanegara perlu diajak untuk bersikap ramah lingkungan dan menghargai budaya lokal selama berwisata di Indonesia.
Penutup
Dengan strategi pengembangan pariwisata yang komprehensif dan melibatkan kolaborasi berbagai pihak tersebut, diharapkan sektor wisata Indonesia dapat terus berkembang secara berkualitas dan berkelanjutan di masa mendatang. Momentum pulihnya kunjungan wisman pascapandemi perlu dimanfaatkan sebaik mungkin dengan mengantisipasi berbagai tantangan yang mungkin muncul.