Penanganan Konten Negatif: Terus Berantas Konten Negatif di internet

Konten negatif di internet telah menjadi masalah besar di Indonesia beberapa tahun terakhir. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk membatasi penyebaran konten-konten tersebut, salah satunya dengan pemblokiran. Namun, tantangan tetap ada karena konten negatif terus bermunculan setiap harinya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai hal terkait upaya pemerintah dalam memberantas konten negatif di Indonesia. Kita akan meninjau data statistik terbaru tentang jumlah konten negatif yang berhasil diblokir, platform media sosial mana yang paling banyak menyebarkan konten negatif, serta bagaimana peran masyarakat dalam ikut melaporkan konten-konten tersebut. Dengan demikian, kita dapat memahami situasi seputar konten negatif di Indonesia saat ini dan langkah apa yang perlu dilakukan ke depannya untuk terus memberantasnya.

Data Statistik Penanganan Konten Negatif

Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), total pemblokiran konten negatif yang telah dilakukan sampai dengan 7 Januari 2024 mencapai 4.519.251 konten. Angka ini meningkat tajam dibandingkan periode sebelumnya, yaitu 17 Juli 2023 hingga 7 Januari 2024, dimana konten negatif yang berhasil ditangani berjumlah 859.881.

Berdasarkan jenis kontennya, yang paling banyak diblokir adalah konten terkait perjudian atau judi online dengan total 1.455.902 konten. Kemudian disusul oleh konten pornografi sebanyak 1.213.988 konten dan konten penipuan sebanyak 17.480 konten. Selain itu ada pula konten terkait pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan konten negatif lain yang direkomendasikan oleh instansi sektoral.

“Peningkatan pemblokiran konten negatif ini menunjukkan komitmen pemerintah yang serius dalam memberantas konten-konten berbahaya di internet,” ujar Menkominfo Johnny G. Plate. Ia berjanji akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan internet menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Peran Media Sosial dalam Penyebaran Konten Negatif

Selain melalui situs web, konten negatif juga banyak beredar melalui platform media sosial. Sejak 2017 hingga 2024, sebanyak 4.519.251 konten negatif berhasil ditakedown dari berbagai platform media sosial.

Platform dengan jumlah konten negatif terbanyak adalah Twitter/X dengan total 1.380.830 konten. Disusul Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp) sebanyak 311.793 konten, file sharing 83.380 konten, Google 18.465 konten, Telegram 5.798 konten, dan TikTok 3.917 konten.

“Kami sangat concern dengan masih banyaknya konten negatif yang beredar di platform media sosial,” ungkap Sekjen Kominfo Usman Kansong. “Oleh karena itu, kami akan terus berkoordinasi dengan para platform untuk memastikan kebijakan dan mekanisme moderasi konten yang efektif diterapkan.”

Beberapa upaya yang dilakukan antara lain dengan membentuk tim khusus di Kominfo yang bertugas memantau dan melaporkan konten negatif di media sosial. Selain itu, platform media sosial juga diminta untuk meningkatkan kecepatan takedown konten negatif yang dilaporkan oleh pemerintah.

Peran Masyarakat dalam Melaporkan Konten Negatif

Selain upaya internal pemerintah, peran masyarakat dinilai sangat penting dalam membantu memberantas konten negatif di internet. Untuk itu, Kominfo menyediakan beberapa kanal bagi masyarakat untuk melaporkan konten negatif yang ditemukan.

Pertama, melalui situs aduankonten.id. Kedua, melalui email aduankonten@kominfo.go.id. Ketiga, akun Twitter @aduankonten. Keempat, melalui WhatsApp di nomor 08119224545. Kelima, call center 159.

“Partisipasi masyarakat sangat kami harapkan dalam upaya bersama memberantas konten negatif ini,” imbau Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Pangerapan. “Semakin banyak laporan dari masyarakat, semakin cepat pula kami bisa menindaklanjuti dengan pemblokiran.”

Beberapa tips yang bisa dilakukan masyarakat dalam melaporkan konten negatif antara lain:

  • Sertakan alamat URL atau screenshot konten negatif yang ditemukan
  • Jelaskan secara ringkas jenis konten negatifnya (pornografi, perjudian, penipuan, dll)
  • Laporkan akun media sosial yang sering menyebarkan konten negatif
  • Berikan informasi tambahan yang mendukung laporan tersebut

Dengan kerja sama seperti ini, diharapkan peredaran konten negatif di Indonesia bisa terus ditekan dan dikurangi. Sehingga masyarakat dapat menikmati internet secara positif.

Tantangan dalam Memberantas Konten Negatif

Meskipun berbagai upaya terus dilakukan, pemberantasan konten negatif di internet bukanlah perkara mudah. Masih banyak tantangan yang dihadapi pemerintah maupun masyarakat.

Tantangan terbesar adalah volume konten negatif yang sangat masif dan terus bermunculan setiap harinya. Kemudian, adanya akun-akun anonim yang sengaja dibuat untuk menyebarkan konten negatif. Selain itu, perkembangan teknologi juga memungkinkan konten negatif disebar dengan cara-cara baru.

Dari sisi masyarakat, tantangannya adalah meningkatkan kesadaran terhadap bahaya konten negatif dan mau meluangkan waktu untuk melaporkannya. Seringkali masyarakat enggan melaporkan karena merasa tidak nyaman, takut, atau merasa hal tersebut bukan urusannya.

Oleh karena itu, diperlukan kerja keras dan kerja sama dari semua pihak untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Pemerintah perlu terus menyempurnakan regulasi dan koordinasi lintas instansi. Sedangkan masyarakat perlu terus didorong partisipasinya dengan berbagai pendekatan kreatif.

Kesimpulan

Konten negatif di internet merupakan masalah serius yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, seperti pemblokiran konten negatif dalam jumlah masif dan koordinasi dengan platform media sosial. Namun, tantangan masih besar mengingat volume konten negatif terus meningkat setiap harinya.

Untuk itu, dukungan dan partisipasi masyarakat dalam melaporkan konten negatif sangat diperlukan. Semakin banyak laporan dari masyarakat, maka semakin cepat pula konten negatif tersebut dapat ditindaklanjuti.

Beberapa hal yang perlu dilakukan ke depannya antara lain:

  • Meningkatkan literasi digital masyarakat terutama generasi muda, agar bijak dalam menggunakan internet.
  • Melakukan kampanye dan edukasi publik tentang bahaya konten negatif serta pentingnya pelaporan.
  • Memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam menangani konten negatif.
  • Mendorong platform media sosial untuk menerapkan kebijakan dan mekanisme moderasi konten yang lebih efektif.
  • Mengembangkan teknologi untuk mendeteksi dan memfilter konten negatif secara otomatis.

Dengan langkah-langkah tersebut, kita berharap peredaran konten negatif di Indonesia dapat terus ditekan. Sehingga masyarakat dapat menggunakan internet sebagai sarana positif yang mendukung kemajuan bangsa.