Sinergitas Antara Desa Dinas dan Desa Adat: Perbekel Tiyingtali di Acara Piodalan

Perbekel Tiyingtali di Acara Piodalan

Pendahuluan

Keharmonisan sosial dan budaya masyarakat Indonesia, khususnya di Bali, sangat bergantung pada interaksi antara berbagai entitas, termasuk desa dinas dan desa adat. Salah satu contoh konkret dari sinergitas ini terlihat ketika Perbekel Tiyingtali menghadiri acara piodalan di Pura Pesucian Desa Adat Tauka dan Pura Pemaksan Agung Kertawarah. Kehadiran ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah desa dalam mendukung pelestarian budaya dan tradisi lokal.

Makna Piodalan

Piodalan adalah upacara keagamaan yang rutin diadakan di pura, sebagai ungkapan syukur dan penghormatan kepada Tuhan. Selain aspek spiritual, piodalan juga berfungsi untuk memperkuat ikatan sosial antarwarga. Dalam konteks ini, kehadiran Perbekel Tiyingtali menjadi simbol dukungan dari pemerintah desa terhadap praktik keagamaan dan adat istiadat masyarakat.

Penyerahan Dana Punia

Dalam acara tersebut, Perbekel Tiyingtali menyerahkan sejumlah dana punia yang terkumpul dari perbekel dan perangkat desa. Penyerahan dana punia ini mengandung beberapa makna penting:

  1. Dukungan Finansial untuk Acara Adat: Dana punia yang diserahkan merupakan bentuk dukungan nyata terhadap penyelenggaraan upacara piodalan, sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan meriah.
  2. Penguatan Keterikatan Emosional: Keterlibatan perangkat desa dalam menyumbang dana punia menciptakan rasa memiliki dan keterikatan emosional yang kuat antara pemerintah dan masyarakat. Ini memperkuat rasa kebersamaan di dalam komunitas.
  3. Penghormatan terhadap Tradisi: Dengan memberikan dukungan finansial, pemerintah desa menunjukkan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan tradisi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat adat.

Dampak Positif dari Partisipasi Ini

Kehadiran dan partisipasi Perbekel Tiyingtali dalam acara piodalan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan hubungan antara desa dinas dan desa adat, antara lain:

  • Peningkatan Keharmonisan Sosial: Kegiatan ini memperkuat hubungan baik antara pemerintah desa dan masyarakat adat, menciptakan rasa saling percaya dan mengurangi potensi konflik.
  • Pelestarian Budaya dan Tradisi: Dukungan dari desa dinas membantu memastikan bahwa ritual-ritual budaya dan tradisional tetap dilaksanakan dengan baik dan berkelanjutan.
  • Motivasi bagi Masyarakat: Keterlibatan pejabat desa dalam acara tersebut dapat memotivasi masyarakat untuk lebih aktif dalam kegiatan adat dan budaya, sehingga mereka merasa lebih terlibat dan berperan serta.

Kesimpulan

Kehadiran Perbekel Tiyingtali di piodalan di Pura Pesucian Desa Adat Tauka dan Pura Pemaksan Agung Kertawarah merupakan contoh nyata dari sinergitas yang baik antara desa dinas dan desa adat. Melalui penyerahan dana punia, sinergitas ini tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan budaya di tengah masyarakat. Sinergitas semacam ini perlu terus dipupuk untuk menjaga identitas, budaya, dan keharmonisan masyarakat di era modern ini. Mari kita dukung langkah-langkah positif semacam ini demi keberlanjutan budaya dan kesejahteraan bersama.

Dokumentasi kegiatan